Selasa, 05 Februari 2013

Bekerja siang dan malam pada kantor yang sehat

Ditulis oleh Awan Ukaya pada 22-11-2010
Polutant yang ditemukan didalam bangunan kantor dapat diubah kedalam zat yang tidak berbahaya dengan satu alat photokimiawi yang bekerja terus menerus dari malam hingga pagi, klaim para ilmuwan di Jepang. Hal ini dapat mencegah beberapa kasus sindrom penyakit di gedung.
Sindrom penyakit di gedung merupakan suatu kombinasi permasalahan kesehatan akut dan nyaman yang muncul dengan dikaitkan penggunaan waktu di gedung, seringkali di perkantoran. Hal ini dapat disebabkan oleh ventilasi yang kurang atau volatile organic compounds (VOCs), seperti formaldehida yang diemisikan oleh zat pencemar kimiawi dari karpet, kain pelapis, produk kayu, atau mesin fotokopi dan agen pembersih.
Fotokatalisis titanium dioxide (TiO2) telah diaplikasikan terhadap perbaikan lingkungan dan lapisan yang dapat membersihkan dengan sendirinya. Oleh karena itu, kebanyakan hanya bekerja dibawah sinar UV, yang berarti bahwa mereka tidak beroperasi pada waktu malam. Saat ini, Tetsu Tatsuma dan para koleganya pada Tokyo University telah mengatasi persoalan ini dengan mendesain suatu fotokatalis dengan kemampuan menyimpan energi fotokimiawi.
Alat fotokatalis tetap melanjutkan pembersihan pada lingkungan kantor pada waktu malam
Fotokatalis kepunyaan Tatsuma mempunyai dua lapisan; lapisan bawah yaitu TiO2 dan lapisan atas yaitu Ni(OH)2. Saat sinar bersinar diatas alat tersebut, energinya dapat ditangkap oleh lapisan bawah TiO2 dan disimpan pada lapisan atas Ni(OH)2. Energi yang disimpan ini digunakan untuk mengoksidasi VOCs yang berbahaya, pada formaldehida yang khusus, kedalam karbon dioksida dan air  yang kurang berbahaya  setiap saat.
Secara praktisnya, Tatsuma mengharapkan alat tersebut dapat menjebak VOCs yang berbahaya pada lapisan TiO2-Ni(OH)2 pada waktu malam hari, lalu pada sinar pagi hari, polutan dioksidasikan kedalam hasil sampingan yang kurang berbahaya. Tatsuma mempunyai harapan yang besar atas alat ini dan mengatakan ‘kita berharap untuk mengaplikasikannya pada rumah pribadi, kantor, dan pabrik sebagai lapisan pada selambu dan penutup jendela serta atapnya’.
Alat ini mempunyai potensi guna meningkatkan kualitas udara di luar ruangan dan mengurangi resiko beberapa penyakit dengan mengubah formaldehida dari lingkungan kerja. Mark Clayton, seorang petugas Public Health Service Officer dari US EPA Indoor Environments Division, mempercayai bahwa system ini ‘dapat menunjukkan suatu kemajuan yang signifikan dalam mengurangi konsentrasi persenyawaan kimiawi di lingkungan udara yang umumnya ditemukan pada sutau lingkungan dimana kebanyakan orang menghabiskan 90 persen waktu mereka.
Penggunaan dari suatu fotokatali ini kemungkinan mempunyai suatu potensi guna membuat suatu kontribusi substansial untuk usaha selanjutnya dalam meningkatkan alat pembersih udara.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar