Jumat, 28 Desember 2012

Sifat Fisika dan Kimia Alumunium


Sifat Fisika dan Kimia Alumunium


SIFAT FISIKA ALUMUNIUM
Unsur
Alumunium
Simbol
Al
Nomor Atom                            
13
Massa Atom Relatif
26,98
Konfigurasi Elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Titik Didih (oC)
660,4
Titik Leleh(oC)
2467
Rapatan pada 25oC (gram/cm3)
2,70
Warna
Metalik
Energi Ionisasi (kJ/mol)
277,6
Afinitas Elektron (kJ/mol)
42,6
Keelektronegatifan
1,61
Jari-jari Ion
0,51
Jari-jari Atom
1,43
Potensial Elektrode
-1,71
Daya Hantar Panas
2,1
Daya Hantar Listrik
38     10-3

SIFAT KIMIA ALUMUNIUM
Ø  Merupakan unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik
Ø  Bereaksi dengan air dan melepaskan H2 dan alumunium oksida yang ulet dan menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen
2 Al(s) +  3 H2O(l) à  Al2O3(s) +  3 H2(g)
Oksida ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel elektrolistik  è Alumunium anodis.
Ø  Alumunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
2 Al(p) +  6 H+(aq) à 2 Al+(aq) + 3 H2(g)
2 Al(p) +  2 OH-(aq) +  2 H2O(l) à 2 AlO2-(aq) +  3 H2(g)                              
Ø  Reaksi Termit
Sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya
                   Al(s) +  Fe2O3(s)  à  Al2O3(c)  +  2 Fe(c)
Kalor yang dihasilkan mencapai 3000 oC

    Alumunium Logam Elektropositif
           Alumunium adalah logam yang keras, kuat, dan, berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, alumunium juga tahan terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada permukaannya. Lapisan oksida yang tebal seringkali dilapiskan secara elektrolit pada alumunium yaitu proses yang dinamakan anodisasi; lapisan yang segar dapat diwarnai dengan pigmen.
           Satu-satunya oksida alumunium adalah alumina (Al2O3). Alumina biasanya berupa Kristal ion. Meskipun demikian, kesederhanaan ini diimbangi dengan adanya bahan-bahan polimorfin dan terhidrat yang sifatnya bergantung kepada kondisi pembuatannya


Lapisan Oksida Alumunium

         Struktur oksidasi hasil anodasi berbeda dengan  struktur oksida biasa. Ketebalan lapisan oksidanya dapat mencapai 10 cm, jauh lebih tebal dibandingkan dengan oksida biasa. Lapisan oksida ini mengandung sedikit ion sulfat, dengan pori-pori yang jaraknya teratur. Dengan pori-pori ini, lapisan oksida sangat mungkin menyerap partikel berwarna sehingga logam alumunium hasil anodasi dapat diwarnai dengan berbagai ragam warna yang diinginkan.

2 komentar: