Sifat Fisika dan Kimia Alumunium
SIFAT
FISIKA ALUMUNIUM
Unsur
|
Alumunium
|
Simbol
|
Al
|
Nomor
Atom
|
13
|
Massa
Atom Relatif
|
26,98
|
Konfigurasi
Elektron
|
1s2
2s2 2p6 3s2 3p1
|
Titik
Didih (oC)
|
660,4
|
Titik
Leleh(oC)
|
2467
|
Rapatan
pada 25oC (gram/cm3)
|
2,70
|
Warna
|
Metalik
|
Energi
Ionisasi (kJ/mol)
|
277,6
|
Afinitas
Elektron (kJ/mol)
|
42,6
|
Keelektronegatifan
|
1,61
|
Jari-jari
Ion
|
0,51
|
Jari-jari
Atom
|
1,43
|
Potensial
Elektrode
|
-1,71
|
Daya
Hantar Panas
|
2,1
|
Daya
Hantar Listrik
|
38
10-3
|
SIFAT
KIMIA ALUMUNIUM
Ø Merupakan
unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik
Ø Bereaksi
dengan air dan melepaskan H2 dan alumunium oksida yang ulet dan
menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen
2 Al(s) + 3 H2O(l) à
Al2O3(s) +
3 H2(g)
Oksida
ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel elektrolistik è
Alumunium anodis.
Ø Alumunium
bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
2 Al(p)
+ 6 H+(aq) à 2 Al+(aq) + 3 H2(g)
2
Al(p) + 2 OH-(aq)
+ 2 H2O(l) à 2 AlO2-(aq)
+ 3 H2(g)
Ø Reaksi
Termit
Sifat afinitas
terhadap oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan sejumlah
kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya
Al(s) + Fe2O3(s) à Al2O3(c) + 2 Fe(c)
Kalor yang
dihasilkan mencapai 3000 oC
Alumunium Logam Elektropositif
Alumunium adalah logam yang keras,
kuat, dan, berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, alumunium juga tahan
terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada
permukaannya. Lapisan oksida yang tebal seringkali dilapiskan secara elektrolit
pada alumunium yaitu proses yang dinamakan anodisasi; lapisan yang segar dapat
diwarnai dengan pigmen.
Satu-satunya oksida alumunium adalah
alumina (Al2O3). Alumina biasanya berupa Kristal ion.
Meskipun demikian, kesederhanaan ini diimbangi dengan adanya bahan-bahan
polimorfin dan terhidrat yang sifatnya bergantung kepada kondisi pembuatannya
Lapisan
Oksida Alumunium
Struktur
oksidasi hasil anodasi berbeda dengan
struktur oksida biasa. Ketebalan lapisan oksidanya dapat mencapai 10 cm,
jauh lebih tebal dibandingkan dengan oksida biasa. Lapisan oksida ini
mengandung sedikit ion sulfat, dengan pori-pori yang jaraknya teratur. Dengan pori-pori
ini, lapisan oksida sangat mungkin menyerap partikel berwarna sehingga logam
alumunium hasil anodasi dapat diwarnai dengan berbagai ragam warna yang
diinginkan.
Terima kasih infonya, sangat bermanfaat
BalasHapusaldirahmanuntoro.blogspot.com
fsdsdfsdfsd
BalasHapus