FOSFOR
1.
Sejarah
Fosfor
Unsur ini
ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,Jerman. Ia menemukan unsur ini dengan cara
'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah
dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru
menemukan unsur yang dia inginkan.
Namanya
berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang'
karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).
2.
Karakteristik
Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang
memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi
banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat
anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk
unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah
ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan
unsur penting dalam makhluk hidup.
Fosfor merupakan mineral kedua
terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di
dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal
hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Hidroksiapatit
memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam
perbandingan 1:2 dengan kalsium fosfor. Fosfor selebihnya terdapat di dalam
semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraselular.
Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap
inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang
peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan
energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Secara umum fosforus membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar